Senin, 24 September 2012

mobil tenaga surya

Palestina membuat mobil berbahan bakar tenaga surya agar tidak membeli bensin dari Israel. Seperti diwartakan RT-News, Kamis (24/8), warga Palestina di Tepi Barat mencoba untuk memecahkan masalah ketergantungan energi kepada Israel.

Mobil dengan empat tempat duduk itu memiliki panel surya untuk mengonversi sinar matahari menjadi energi. Kemudian, motor listrik kecil dapat dinyalakan sehingga mendorong kendaraan bisa melaju hingga 20 km selama sekitar 10 jam. Dalam keadaan cuaca mendung, mobil itu bisa digunakan dengan menggunakan tenaga listrik.

"Mobil ini adalah langkah pertama, sekarang kami sedang bekerja pada dua mobil lainnya. Jika pekerjaan ini berhasil, maka kita bisa memproduksi banyak mobil dan menjualnya," kata Nabel Az-Zagheer, Ketua Perusahaan Perdagangan Royal Industri.

Awalnya, perusahaan yang berbasis di kota Al-Khalil itu memiliki spesialisasi dalam menyediakan produk-produk sanitasi dan air. Namun, kini disesuaikan untuk menciptakan kendaraan baru.

Israel memiliki kontrol atas pasokan bahan bakar untuk penduduk Palestina. Sesuai dengan perjanjian Oslo, Otoritas Palestina berkewajiban untuk tidak menjual bensin kurang dari 15 persen dari harga pasar Israel. Harga bahan bakar yang sangat mahal itu membuat banyak warga Palestina kesulitan untuk mendapatkannya. Dengan adanya mobil bertenaga surya itu, diharapkan bisa membantu warga Palestina dalam bidang transportasi.

Sekitar 62 persen pemukiman warga Palestina di Tepi Barat yang dikuasai oleh Israel tidak terhubung ke jaringan energi nasional Isarel. Di sisi lain, permukiman Yahudi di wilayah yang sama terhubung ke jaringan energi dan air Israel. (MEL)